Sharing pengalaman pekerjaan tanah
By Yuyu Kasim, posted on 20 Februari 2015 in Experience
Beberapa pengalaman yang pernah dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah (galian dan timbunan) di lapangan. Semoga bisa memberi tambahan wawasan untuk user ibuild lainnya.Jika pekerjaan galian harus dilaksanakan secara estafet, pastikan hasil galian yang ditumpuk sementara habis dimuat ke truk pada hari yang sama. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya hujan pada malam hari atau hari berikutnya sehingga tumpukan tanah longsor dan merusak lokasi pekerjaan. Pada beberapa kawasan perumahan atau industri, pengelola menentukan lokasi buangan (disposal area) atau tumpukan tanah yang mana tidak boleh keluar dari area kawasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan koordinasi sejak awal dengan pihak pengelola kawasan. Pemadatan tanah dengan menggunakan vibro compactor dapat menimbulkan efek pada bangunan di sekitarnya. Oleh karena itu, sisi luar area timbunan disisakan untuk meredam getaran dan dokumentasi kondisi bangunan di sekitarnya harus dilengkapi sebelum pelaksanaan pekerjaan. Hal ini untuk mencegah terjadinya klaim kerusakan yang bukan disebabkan oleh pekerjaan timbunan. Jika kandungan tanah lempung pada tanah timbunan cukup tinggi dan ketebalan penghamparan cukup tebal, maka gunakan sheep-foot roller untuk mempercepat pemadatan tanah. Pada tanah berpasir atau mengandung lumpur, dinding galian perlu diperkuat dengan cerucuk supaya tidak longsor selama pelaksanaan pekerjaan. Terkadang diperlukan penggantian material tanah urug dengan bahan jenis limestone atau sirdam/sirtu. Terutama jika pekerjaan membutuhkan waktu pengerjaan yang cepat, gangguan cuaca pada musim hujan, air tanah yang dangkal serta pekerjaan yang dilakukan di dekat sungai/aliran air yang rawan masuk ke lokasi pekerjaan. .....